Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Kaulah Permata yang Hilang

Tulisan ini dibuat untuk orang yang spesial, di luar sana, mungkin sedang berjuang keras untuk menyiapkan Ujian Nasional yang tinggal beberapa bulan lagi. Saudariku.. Yang pertama aku ingin minta maaf atas kelalaian masa laluku, Yang membuat bekas luka di hati, Waktu itu aku memang egois, tak pernah menghargai orang lain Dulu.. yang ku mau adalah ‘aku yang terhebat’ Maaf.. karena aku baru menyadarinya belakangan ini, dari seseorang yang menyatakan keresahan hati saudariku ini tanpa menyebutkan siapa yang membuat resah. Seketika itu aku sadar, Mulai berpikir, dan akulah yang meresahkan saudariku ini Membuat hatinya tertusuk oleh pengorbanan yang dilakukan… Andai aku tahu dari dulu… ah.. buat apa menyesal? Namun yakinlah saudariku… Engkau adalah akhwat terhebat, yang membuat aku tahu arti kasih sayang. Allah sangat sayang padamu, Allah telah menunjuk engkau tuk jadikan aku tahu segalanya… Sesuatu yang membuat aku menyadari… akulah manusia yang bangga dengan kesombongannn

Aku Ingin Mencintai-Mu, edcoustic new album

Tuhan betapa aku malu atas semua yg kau beri padahal diriku, terlalu sering membuat-Mu kecewa Entah mungkin karena ku terlena sementara Engkau beri , aku kesempatan berulang kali agar aku kembali. Dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakan-Mu betapa tak ada, apa-apanya, aku di hadapanMu Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sbenar-benar aku cinta, dalam doa, dlm ucapan, dlm setiap langkahku. Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku ku berharap untuk bertemu, denganMu, ya Rabbi…

Sang Pahlawan dan Pemberontak

Kali ini ia telah menjadi bagian dari perjalananku. Membakar habis energi dalam tubuh ini. Mentatih jiwaku untuk terus bersembunyi dalam kenyataan yang ada. Ia telah membangkitkan rasa untuk berterus terang bahwa hidup ini fana, bahwa jiwa ini tak luput dari kekuasaan-Nya. Aku berjuang bersamanya bahkan sangat percaya padanya dan akhirnya terpakulah aku pada pendiriannya. Awalnya aku sangat takut menduakan yang lain, takut akan jiwa yang tergoncang karena amanah-amanah yang dia berikan. Ya, inilah jalanku. Memutuskan sendiri akan kehidupan di bawah perisainya. Di tengah ketidakpastian itu, hadir seorang jiwa yang senantiasa memberikanku kekuatan. Aku tahu kekuatan yang luar biasa itu datang dari-Mu ya Rabbi dan Kau anugerahkan kekuatan itu pada jiwa yang elok ini, jiwa yang baru hadir di hidupku. Perkenalan yang baru beberapa bulan tak membuat aku lama mengenal sosoknya. Dialah yang menemaniku dalam kegalauan ini. Aku juluki dia “Sang Pemberontak yang Diam”. Ada apa dengan julukan itu?

Website Muhammadiyah

http://www.muhammadiyah.or.id/ Alhamdulillah, Muhammadiyah sudah melengkapi contain webnya dengan website di hampir setiap cabang Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Misalnya di cabang Mantrijeron, Kota Yogyakarta ada di alamat  http://mantrijeron.muhammadiyah.or.id/ Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah dakwah kita, amiin

Cinta; Seuntai Kata Pemakna Qurban

Segala puji bagi Allah yang menciptakan bumi dan seisinya, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pemberi Rizki. Sholawat dan salam terhangat untuk kekasih Allah yang kita nantikan syafaatnya di akhir zaman. Di hari yang sungguh mulia ini, ketika para hamba berkumpul di rumah Engkau memanjatkan doanya padaMu di, ketika langit gelap dan sekuntum mawar muda yang tak terbantahkan kuncupnya, dan ketika kami berbahagia, sungguh berbahagia. Baru kemarin kami menikmati kebahagiaan itu. Menambah pesona alam dengan untaian doa dalam sujud kami di pagi hari, ditemani ribuan titik hujan yang siap melahap butir-butir benih tanaman yang siap dipanen. Kami hadir dengan perasaan yang luar biasa takutnya. Takut? Ya, takut akan kesalahan kami ketika tidak kami jadikan hari itu sebagai hari yang sungguh berbahagia. KeagunganMu tertorehkan, membekas di hati sanubari insan yang senantiasa berlafal “Allahu akbar walillaahilhamd” Dan segala puji bagi Allah. Takbir pertama begitu menyejukkan, membaw

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Penjaga Bulan

Asal itu begitu gelap, merekat dalam dekapan kalbu pada sebuah wacana simbol penuh gaya. Aku termenung, bersama jutaan asa yang siap ku sapa. Ya, siap dengan segala keputusan dan hal yang terjadi. Aku telah mengambil langkah, memutuskan segala perkara yang menjadi kabut semata, Awalnya indah... Mempesona.. Membuat jiwa menari dalam dekapan ukhuwah, rindu, ikatan yang terjaga Kami para penjaga bulan sejati merasakan nikmatnya menjadi seorang pelayan yang dikasihi oleh bulan yang begitu besar maknanya. Bersama penjaga-penjaga bulan yang setia itu, kami bernaung di dalamnya Membangun sebuah rumah bagi kami semua, yang kami putuskan untuk bergabung dengan jutaan penghuni bulan lainnya untuk saling berbagi, tertawa, sedih, dan dilema. Itulah awal yang menyenangkan. Untuk selanjutnya, kau bisa bayangkan! Amanah itu membuat kami para penjaga bulan hilang kendali. Ditarik oleh gravitasi planet maupun satelit di angkasa Menaburkan rasa permusuhan, perpecahan, dan halauan suara y

Berawal dari inilah saya berjuang...

Awal yang panjang ini mulai menandai hidup penuh keberkahan Melewati secercah harapan nan kepastian. Antunna semua hadir dalam diri ini Mengajak saya mulai berirama membentuk sebuah misi kebaikan, tapi,,, wajah ini tak bisa. belum bisa.. terpatri dengan mu, melebur dengan mu Aku hanyalah sosok perindu Tuhan yang menangkis halauan cahaya suci dari setitik perjuanganmu Antunna benar.. itu adalah sesuatu yang haq. Tapi jiwa ini masih merunduk dengan hal itu Aku katakan, ya aku setuju Tapi, apa kata? Perjuangan anutunna sekalian membuat kami berada pada titik negosiasi keutamaan ideologitas Aku tetap yakin Bahwa sekarang, yang saya tekuni adalah jalan hidup yan telah kupilih Terangkai bersama dengan ikatan indah, lara, harapan, ketidakpastian Menanti sebuah golongan yang benar yang dijanjikan Allah saya bangga.. sebagai... kadermu... wahai Dahlan sang Pencerah, pengajak yang haq, pencegah kemungkaran dan seperti katamu "saya tidak pernah berpikiran sebera

Quote "Kepemimpinan"

PEMIMPIN itu... paling berat bertanggung jawabnya, paling banyak dosanya, SEHINGGA harus bijaksana dan berbuat baik bagi yang dipimpinnya. YANG DIPIMPIN itu... merasa amalannya sedikit, tanggung jawab sedikit, SEHINGGA harus berkontribusi dan hormat pada pimpinannya

Ucapan “Shadaqallahul ‘Azhim” setelah membaca Al Quran?

Bacaan “shadaqallahul ‘azhim” setelah membaca Al Qur’an merupakan perkara yang tidak asing bagi kita tetapi sebenarnya tidak ada tuntunannya, termasuk amalan yang tidak ada contoh dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam dan para sahabatnya, bahkan menyelisihi amalan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam ketika memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk berhenti dari membaca Al Qur’an dengan kata “hasbuk”(cukup), dan Ibnu Mas’ud tidak membaca shadaqallahul’adzim. Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan: Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah berkata kepadaku, “Bacakan kepadaku (Al Qur’an)!” Aku menjawab, “Aku bacakan (Al Qur’an) kepadamu? Padahal Al Qur’an sendiri diturunkan kepadamu.” Maka Beliau menjawab, “Ya”. Lalu aku membacakan surat An Nisaa’ sampai pada ayat 41. Lalu beliau berkata, “Cukup, cukup.” Lalu aku melihat beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata. Syaikh Muhammad Musa Nashr menyatakan, “Termasuk perbuatan yang tidak ada tuntunanny

Pesan KH. Ahmad Dahlan

Wahai Dahlan, sungguh di depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa yang akan mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati mungkin engkau mampu melewatinya dengan selamat, tetapi mungkin juga engkau akan binasa karenanya Wahai Dahlan, coba engkau bayangkan seolah-seolah engkau berada seorang diri bersama Allah, sedangkan engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surga, dan neraka Dan dari sekalian engkau yang hadapi itu, renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan tinggalkanlah lainnya pesan Kyai Haji Ahmad Dahlan kepada dirinya sendiri dengan menggunakan bahasa Arab

Parenting; Penting Diketahui Oleh Orang Tua

Seminar Parenting diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Mantrijeron pada tanggal 29 Juni 2011 di Gedung Aisyiyah Harnas Suryodiningratan lalu benar-benar-benar mengubah pandangan saya tentang sesosok ibu kelak. Awalnya, saya tidak tertarik dengan seminar yang dilatar belakangi oleh Milad Nasyiah ini, karena dari judulnya saja “nggak banget buat anak muda”. Tetapi setelah dijalani, subhanallaah, seminar ini sangat bermanfaat bagi remaja seusia saya. Tahu kenapa? Sesi pertama oleh ibu ---- (saya lupa dengan nama beliau, maaf). Berisi tentang seabreg kisi-kisi soal anak ke orang tua yang sudah menjelang masa udzurnya. Terkadang kita tidak menyadari bahwa orang tua juga ‘bertumbuh’ layaknya seorang bayi yang tumbuh menjadi anak. Orang tua sangat mengamati pertumbuhan anaknya, tetapi yang terjadi adalah anak tidak memahami pertumbuhan orang tua juga. Meskipun arti pertumbuhan di sini bukan pertumbuhan dari kecil ke besar tetapi merupakan pertumbuhan dari tinggi ke p

Ssstt Kenapa Harus Nyontek?

Kemarin Senin aku dapat nilai buruk diulangan kimia. Alhamdulillah dapat nilai kurang dari KKM. Alhasil harus mengulang. Tapi yang jadi masalah gini. Cuma aku yang dapet nilai segitu. Yang lain dapet 9,10.. ah... Jujur ya, aku gak belajar sih.. Tapi yang mau kita bahas bukan itu. Sebenarnya, nilai itu untuk menguji kemampuan kita to? Aku kira semua orang paham tentang itu. Tapi, apakah mereka menerapkannya?? Coba kita bayangkan jika seseorang mencotek tapi hasilnya sama dengan yang tidak mencontek (sama-sama dapat nilai jelek). Alesannya adalah karena dia belum belajar dan merasa gak bisa. Alhasil dia tetep dapet hasil ulangan seperti yang tidak mencontek. Tapi, caranya beda kan? Atau mungkin curang saat mengoreksi pekerjaan temennya? Buat apa sih nglakuin kayak gitu? Ya walaupun itu cuma ulangan, tapi kan itu juga berdampak dalam kehidupan kedepannya kan? Kalau kita sudah terbiasa berbuat curang, maka untuk melakukan suatu kecurangan lagi itu merasa gak jadi masalah, iya ka