Langsung ke konten utama

Penjaga Bulan

Asal itu begitu gelap, merekat dalam dekapan kalbu pada sebuah wacana simbol penuh gaya. Aku termenung, bersama jutaan asa yang siap ku sapa. Ya, siap dengan segala keputusan dan hal yang terjadi.
Aku telah mengambil langkah, memutuskan segala perkara yang menjadi kabut semata,

Awalnya indah... Mempesona..
Membuat jiwa menari dalam dekapan ukhuwah, rindu, ikatan yang terjaga
Kami para penjaga bulan sejati merasakan nikmatnya menjadi seorang pelayan yang dikasihi oleh bulan yang begitu besar maknanya.
Bersama penjaga-penjaga bulan yang setia itu, kami bernaung di dalamnya
Membangun sebuah rumah bagi kami semua, yang kami putuskan untuk bergabung dengan jutaan penghuni bulan lainnya untuk saling berbagi, tertawa, sedih, dan dilema.
Itulah awal yang menyenangkan. Untuk selanjutnya, kau bisa bayangkan!

Amanah itu membuat kami para penjaga bulan hilang kendali.
Ditarik oleh gravitasi planet maupun satelit di angkasa
Menaburkan rasa permusuhan, perpecahan, dan halauan suara yang tiada henti-hentinya
Satu persatu, penjaga planet yang setia mulai jatuh ke planet lebih elok
Mereka berharap mendapat sesuatu yang lebih baik dari bulan, bulan kita semua
Namun, tak sedikit pula yang berusaha bertahan, melalui berbagai cobaan dan rintangan
Yang bertahan, tinggalah ia bertahan.
Mendambakan ukhuwah yang semakin erat, semakin erat, bahkan lebih erat lagi
yang akhirnya membuat semua ini kacau..kacau...
Sudah seringkah kau dengar kata cinta dan dilema?
Berawal dari kata itulah, para penjaga bulan mulai musam, menunjukkan kehasratannya dalam kata itu
Setitik noda mulai terlihat, dan lama-lama menjadi kumpulan noda yang berebut mendapatkan cahaya hitam
Al-Baasith, innana amanna waghfirlana dhunubana waqina 'adza bannar
Melewati masa yang sulit itu kami berperang
Mempertahankan atmosfer yang selama ini kami rajut, kami jaga, kami segani, kami junjung
Kamilah penjaga bulan!
Yang mempertahankan kemilaunya, raganya, budayanya!
Yang mengembalikan kejayaannya!

Sungguh...
Aku malu, malu pada diriku sendiri
Yang tak bisa membuat diri ini lebih baik, dan membuat atmosfer yang sedang aku jalani tak semakin lebih baik.
Aku telah berjanji padamu bulan...
Menjaga semua, dibalik tirai itu aku berdoa
Jadikanlah diriku sebagai penjaga yang baik, pemanah abu kejahatan, peredam kemarahan

Allahu ma'ana.. allahu ma'ana.
La izzata illa bil jihad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.