Langsung ke konten utama

Parenting; Penting Diketahui Oleh Orang Tua


Seminar Parenting diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Mantrijeron pada tanggal 29 Juni 2011 di Gedung Aisyiyah Harnas Suryodiningratan lalu benar-benar-benar mengubah pandangan saya tentang sesosok ibu kelak. Awalnya, saya tidak tertarik dengan seminar yang dilatar belakangi oleh Milad Nasyiah ini, karena dari judulnya saja “nggak banget buat anak muda”. Tetapi setelah dijalani, subhanallaah, seminar ini sangat bermanfaat bagi remaja seusia saya.

Tahu kenapa? Sesi pertama oleh ibu ---- (saya lupa dengan nama beliau, maaf). Berisi tentang seabreg kisi-kisi soal anak ke orang tua yang sudah menjelang masa udzurnya. Terkadang kita tidak menyadari bahwa orang tua juga ‘bertumbuh’ layaknya seorang bayi yang tumbuh menjadi anak. Orang tua sangat mengamati pertumbuhan anaknya, tetapi yang terjadi adalah anak tidak memahami pertumbuhan orang tua juga. Meskipun arti pertumbuhan di sini bukan pertumbuhan dari kecil ke besar tetapi merupakan pertumbuhan dari tinggi ke pendek, sehat ke kurang sehat, mata normal ke rabun dekat, pendengaran normal ke pendengaran tidak sempurna, kulit mulus ke keriput,entunya dalam hal emosinya. Seiring dengan ‘berkurangnya’umur, kita sangat menyadari bahwa orang tua mempunyai perbedaan yang sangat mendasar dalam hal emosionalnya.

Apa saja perubahannya?
• orang tua lebih cenderung pendiam atau malah banyak bicara.
Biasanya kalau orang tua sangat suka berbicara, apapun yang dilihat pasti dikomentari, tidak pernah berpikir apakah itu menyakitkan atau tidak. Atau mungkin orang tua sangat pendiam, jarang sekali berbicara dan setiap keinginannya terpendam. Itu semua sangat wajar, sikap kita adalah harus selalu menghormati, tidak mudah marah, dan tentunya memaklumi bahwa orang tua berada dalam masa tuanya.
orang tua cenderung bersemangat atau malah tidak bersemangat.
Kita sering melihat ibu-ibu lansia melakukan senam setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu.. Satu minggu? Ya, saking bersemangatnya ibu-ibu ini ingin melakukan senam setiap hari. Untuk hal ini, kita harus benar-benar memberi arahan kepada orang tua kia untuk tidak terlalu memaksakan menggunakan fisik karena anggota tubuh orang tua sudah tidak berfungsi seperti anggota tubuh anak muda. Bisa-bisa bukannya tambah sehat tapi malah sakit.
Ada lagi tipe orang tua yang tidak bersemangat, isinya mengeluh melulu. Sikap kita adalah mengajak orang tua untuk bersabar, mengingat Allah, berdzikir, dan tentunya bertawakal pada Sang pemilik kehidupan.

Nah, yang telah dipaparkan tadi hanyalah sebagai dari yang saya ingat, hehe. Sebagai seorang anak kita harus selalu peduli dengan orang tua. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena sikap-sikapnya yang membuat kita sebal atau karena kesibukan kita dalam bekerja.
Banyak kasus anak menelantarkan orang tuanya dengan cara memasukan orang tua ke panti jompo. Hal ini harus kita jauhi, kita selayaknya juga harus mengerti perasaan orang tua seperti mereka mngerti perasaan kita sewaktu orang tua masih mengasuh kita.
Satu lagi yang sering dilalaikan adalah gaya berbicara anak kepada orang tua. Saat orang tua sudah mulai mempunyai pendengaran yang kurang baik dan daya ingat yang berkurang, orang tua akan selalu mengulang pertanyaannya. Nah, terkadang kita tidak menyadari bahwa gaya bicara kita terlalu keras dan kasar karena rasa sebal yang ada. Untuk itu, menjaga perasaan orang tua sangatlah penting

Siapa yang harus kita sayangi?
ibu, ibu, ibu, ayah
Mengapa?
Karena surga ada di telapak kaki ibu
Apakah pahala yang besar akan kita dapatkan saat merawat orang tua kita?
Pasti, dan sesungguhnya janji Allah itu benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.