Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Yakin Gak Sombong?

Waktu menunjukkan pukul 22.31 dan hebatnya saya masih melek (gak usah heran gitu lo, biasa aja mukanya 😏). Mungkin ini efek satu cangkir capuccino saat les tadi (bukan peminum kopi jadi sekali minum efeknya bisa 2 hari, gak percaya? tanya temen satu KKN wkwk). Oke lanjut ke topik malam ini, saya mau bahas soal dua kata, kritik dan sombong . Dua kata tersebut sedang nge-kos di pikiran saya akhir-akhir ini. Hal itu bermula ketika saya merenungkan apa arti sebenarnya dari sombong. Islam menjelaskan bahwa sombong (takabbur atau al-kibr dalam bahasa syariat) adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia , seperti yang disampaikan dalam hadist berikut. Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda   الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ   “ Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia .” [H.R. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd] Artinya, sombong berbeda dengan 'ujub . 'Ujub hanyalah membanggakan diri tanpa meremehkan orang lain, seda

Waduk Sermo, Surga yang Terlupa dari Yogyakarta

(tiba2 nemu tulisan ini, ditulis tahun 2014 untuk oprec Majalah Kuntum, edit sedikit karna tarif naik *LOL*) Seperti Sobat tahu, Yogyakarta memang selalu mengikat wisatawan dengan tempat wisata yang beragam. Mulai dari lautnya yang berombak, wisata sejarah, dan ragam budaya yang masih dilestarikan. Namun siapa sangka, pemandangan alam menawan dengan hamparan wisata akuatik bisa Sobat jumpai disini . Waduk Sermo, begitulah masyarakat setempat menyebut kawasan wisata ini. Terletak 42 kilometer dari kota Yogyakarta, membuat Waduk Sermo masih mempertahankan kealamiannya. Hamparan hijau daratan siap menyapa setiap pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan alam. Duduk di gazebo-gazebo kecil sambil memandangi lautan air tawar bisa menjadi alternatif menikmati pemandangan air yang begitu luas. Selain itu, perahu berkapasitas tiga puluh orang juga senang hati mengantarkan pengunjung untuk sekedar bekeliling waduk atau memanjakan mata. Memasuki kawasan ini, pengunjung hanya dimint

Hello ! I am coming ^^

Actually, menghilangkan kebiasaan menulis itu malah membuat hidup sengsara. Meski terkadang tulisan hanya sampai di draft, meski  ndak  ada yang baca tulisan kita 😢 tetapi setidaknya beban kita berkurang (tapi bukan beban badan lo ya) So Welcome Guyssss (sambil tepuk tangan 😆)