Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Sempurna #2

Bukan hal yang sulit bagi pujangga untuk menulis kata cinta Bukan hal yang sulit bagi petugas pemadam api untuk meledakkan ratusan kubik air Bukan hal yang sulit bagi dokter untuk membelah tubuh manusia Tetapi menjadi berat jika Para pujangga harus membelah tubuh manusia Para pemadam kebakaran harus menuliskan kata-kata cinta yang syahdu Para dokter harus menjinakkan api dengan ratusan kubik air Tetapi menjadi mungkin jika Seorang pujangga adalah tabib dahulunya Seorang pemadam kebakaran punya sejuta puisi cinta yang tak pernah dipublikasikan Seorang dokter yang tiap hari memikul beban berat, menelusuri perbukitan curam, menyelamatkan nyawa manusia Manusia punya batas, tetapi tak terbatas untuk melakukan apapun!

Sempurna

Mengapa manusia enggan mengakui kesempurnaannya? Bukankah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna? Terkadang ia lupa dengan kesempurnaannya Selalu berharap lebih untuk mendapatkan sesuatu yang membuat ia terlihat sempurna Seakan-akan ia tak akan jadi sempurna tanpanya Ia berlomba menjadi pemenang Tapi lupa untuk apa ia menang, untuk apa ia berlomba Jika yang diinginkan hanyalah "kesempurnaan" Ia lupa bahwa ia telah sempurna Kesempurnaan itulah yang ia miliki Tapi tak kemudian terlena dengan kesempurnaanya Ia harus menjadikan dirinya lebih sempurna lagi Tanpa harus meninggalkan kesempurnaannya yang dulu Tanpa meninggalkan hakikat hidup, untuk apa ia hidup, untuk apa ia harus lebih sempurna