Langsung ke konten utama

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)



Bertanya seseorang pada junjungan kita;
Wahai Rasulullah tercinta
Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti

Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam;
Celupkan jarimu ke air lautan
Air yang menetes dari ujung jarimu
Itulah dunia seisinya
Air yang selebihnya di lautan
Air yang seluruh di samudra
Itulah akhirat nanti

Wahai alangkah kecil arti dunia
Wahai alangkah kerdil arti dunia
Wahai alangkah remeh arti dunia
Wahai alangkah wahai
Tak berartinya dunia

Yang mengejar akhirat
Akan mendapatkan akhirat dan dunia
Yang mengejar dunia
Cuma mendapat dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Baca Buku

Akhir-akhir ini terasa ada yang mengganjal. Saya merasa jadi orang yang "nggak dan malas berprogress". Rutinitas ke kampus (masuk laboratorium, mengerjakan proposal, atau sekedar ngobrol kesana-sini) membuat diri ini jadi orang yang "stagnan", "biasa-biasa aja". Baru tadi siang saya pergi ke Klinik (ketemu dokter ganteng hehe), rasa lelah dan mumet lumayan sudah hilang di sore ini. Entah karena the miracle of doctor atau efek obatnya (yang benar semua karena kehendak Allah hehe). Baiklah, sore ini saya memutuskan pergi ke Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta (Pervita). Saya menulis ini di perpustakaan setelah usai mengirim Rancangan Anggaran Belanja untuk proposal tesis yang diajukan ke universitas.Ya begitulah, menjadi mahasiswa pascasarjana nggak semudah yang dibayangkan. Teringat dokter tadi siang berkata "Cuma kelelahan aja, istirahat yang cukup". Padahal aslinya, saya bukan tipe-tipe yang mau nglembur, hanya sesekali dalam seminggu tid...