Langsung ke konten utama

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)



Bertanya seseorang pada junjungan kita;
Wahai Rasulullah tercinta
Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti

Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam;
Celupkan jarimu ke air lautan
Air yang menetes dari ujung jarimu
Itulah dunia seisinya
Air yang selebihnya di lautan
Air yang seluruh di samudra
Itulah akhirat nanti

Wahai alangkah kecil arti dunia
Wahai alangkah kerdil arti dunia
Wahai alangkah remeh arti dunia
Wahai alangkah wahai
Tak berartinya dunia

Yang mengejar akhirat
Akan mendapatkan akhirat dan dunia
Yang mengejar dunia
Cuma mendapat dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Patutkah Mereka Dipersalahkan? sebuah renungan anggapan miris saat ini

Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan kekuatan cinta inilah duri dalam mawar berubah menjadi pakuan kehidupan. Dengan kelemahan hati itulah melati dengan wangi yang semerbak menjadi tumpukan sampah tak berarti. Belakangan ini saya merasakan atmosfer yang berbeda. Di tempat kedua saya dalam menjalani tarbiyah (baca:pendidikan) ini. Warnanya seakan menjadi pucat pasi setelah kuning bahkan merah! Semangat yang awalnya menjadi titian saya untuk berpijak lebih lanjut, tapi kini menjadi suram untuk berlanjut. Apa sih yang membuat mereka seperti ini? Mengapa harus mengurusi masalah ini sedangkan masih ada permasalahan lain yang lebih membelit. Mengapa harus mencari-cari "kesalahan" yang sebenarnya bukan kesalahan tapi justru membiarkan kesalahan yang dianggap ''kebenaran''? Untukmu wahai muballighot, biarkanlah permasalahan yang membelit dirimu adalah bagian dari pengujian imanmu. Ujian yang akan membuat akhir hidup lebih indah tuk dikenang. Tetaplah berjuang uk...