Beberapa masalah yang saya hadapi belakang ini, rupanya adalah ujian bagi kesabaran saya. Tak elok menyalahkan orang lain, bukankah semua ini tentang takdir? Takdir Allah yang terbaik, takdir Allah yang terbaik, takdir Allah yang terbaik. Mungkin di balik semua ini, ada ibadah yang terlewatkan, ada nafsu yang tak kunjung dibendung, ada ambisi yang tak terselip dalam doa, ada air mata yang tertahan... Pun tiba-tiba saya membaca sebuah pesan di grup (yang biasanya terlewat). Sebuah cerita dari seorang Sandiaga Uno dari seorang penulis tanpa nama : Aku ingat Januari lalu, kami rapat kecil dengan Mas Sandi di Eksekutif Lounge Bandara Adi Sucipto sehabis dia ngisi seminar di UGM, makanan dan minuman terhidang di meja, kami berebutan mengambilnya, Mas Sandi tidak menyentuhnya karena sedang puasa. “Mas... Apa yang bikin Mas Sandi tetap konsisten dalam ibadah mas? Dirimu dah super saksess, tapi aku pernah baca puasa Daud masih rutin mas Sandi lakukan, Sholat Dhuha juga gak pernah ...