Langsung ke konten utama

Melawan KAMU

Awalnya down banget, sedih, enggak karu-karuan. Alhasil berat badan naik drastis!
Saya memutuskan untuk googling di internet, cari penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.
Apa yang terjadi? Malah makin stres 😭. Akhirnya saya coba googling pengalaman-pengalaman orang lain yang mengalami hal sama. 
Saya menemukan situs dengan curhatan wanita-wanita bernasib sama seperti saya. Perjuangan mereka membuat saya terharu dan tanpa sadar mata sampai berkaca-kaca 😢.
Ternyata banyak yang berhasil, banyak yang BISA!!!
Baiklah sekarang saya tahu apa yang harus dilakukan. Tarik napas, hembuskan. Kencangkan doa, kuatkan komitmen, lakukan yang terbaik!!!!
Bismillaah.. AKU PASTI BISA !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Patutkah Mereka Dipersalahkan? sebuah renungan anggapan miris saat ini

Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan kekuatan cinta inilah duri dalam mawar berubah menjadi pakuan kehidupan. Dengan kelemahan hati itulah melati dengan wangi yang semerbak menjadi tumpukan sampah tak berarti. Belakangan ini saya merasakan atmosfer yang berbeda. Di tempat kedua saya dalam menjalani tarbiyah (baca:pendidikan) ini. Warnanya seakan menjadi pucat pasi setelah kuning bahkan merah! Semangat yang awalnya menjadi titian saya untuk berpijak lebih lanjut, tapi kini menjadi suram untuk berlanjut. Apa sih yang membuat mereka seperti ini? Mengapa harus mengurusi masalah ini sedangkan masih ada permasalahan lain yang lebih membelit. Mengapa harus mencari-cari "kesalahan" yang sebenarnya bukan kesalahan tapi justru membiarkan kesalahan yang dianggap ''kebenaran''? Untukmu wahai muballighot, biarkanlah permasalahan yang membelit dirimu adalah bagian dari pengujian imanmu. Ujian yang akan membuat akhir hidup lebih indah tuk dikenang. Tetaplah berjuang uk...