Langsung ke konten utama

Bedah Buku Perempuan & Anak dalam Domestik Publik

Disampaikan oleh penulis, Ibu Dyah Pikanti pada hari Ahad, 12 Agustus 2018 di Basement PDM Kota Yogyakarta.

Notulensi

• Setiap orang memiliki cita-cita.
• Semua amal akan tergantung pada niatnya.
• Manusia bebas menentukan pilihannya tetapi tidak bebas dengan konsekuensinya
Tugas utama perempuan adalah keluarga. Perannya sebagai seorang anak terhadap orang tua maupun seorang istri terhadap suami dan anak-anaknya.  Semua punya problematika masing-masing. Tinggal bagaimana kita berprasangka positif dan meredam prasangka negatif.
Tugas kemaslahatan (publik) :
1. Ilmu. Syiar dan dakwah di masyarakat.
2. Harta. Tanpa disadari kita mengeluarkan harta untuk organisasi. Namun karena niat, kita tidak akan menghitungnya.
3. Tenaga. Banyak problematika rumah tangga dimulai dari ekonomi. Kita harus percaya pada apa yang diberikan oleh suami. Pilihan sebagai ibu rumah tangga, jangan neko-neko, jangan samakan dengan ibu yang bekerja di luar.
3. Kita juga bisa membantu suami (bekerja) dengan kesepakatan di awal. Tapi jika kita ingin menjadi ibu rumah tangga, kita harus sadar konsekuensinya.
4. Sikap

• Aktualisasi
Secara kultur, kita adalah partner (pendamping). Perempuan adalah madrasah awal perkaderan. Perempuan sebagai agen perubahan. Perempuan tidak hanya berkecimpung pada "area ibu rumah tangga" saja. Banyak ibu rumah tangga yang telah berhasil membawa anaknya ke pintu kesuksesan. Perempuan menjadi kontrol terhadap dinamika kelembagaan. Perempuan sebagai pengeksekusi strategis aksi perempuan di segala bidang.

• Realisasi Nyata
Saat perempuan keluar dari domestik, konsekuensinya luar biasa. Ada tantangan ketika kita keluar dari zona nyaman.
1. Bagaimana memetakan potensi diri? Setiap individu bisa memetakan konsep diri untuk meningkatkan kualitas. Bagaimana kita memetakan kemampuan kita dan berusaha memperbaikinya. Jika kita sudah menikah, kualitas kita juga harus semakin baik.
2. Akses jaringan/ mitra
3. Kualitas program. Jam kerja harus dikomunikasikan dengan suami. Tidak bisa pada satu sudut pandang saja.
4. Membangun dan mengawal isu-isu strategis. Banyak keputusan Muhammadiyah yang bisa dikaji.

• Daya Tawar Perempuan
Dengan kompetensi yang dimiliki perempuan :
1. Critical thinking
2. Kreativitas
3. Komunikasi. Membangun komunikasi tidak hanya secara internal, tetapi harus dikolaborasi.

• Strategi Aksi
Perempuan menjadi relawan, fasilitator, donatur, informan dan pengingat. Banyak saat ini perempuan masuk ke dalam kantong-kantong kemanusiaan. Informan : menjadi seorang penyuluh.

----
○Ajri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.