Langsung ke konten utama

Agenda Melati Muda #1 : Barang Bekas

Assalamu'alaykum? Alhamdulillaah, gak terasa sudah hampir lima tahun kami menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan apa sih? Kami remaja masjid Al-Azhar Melati Muda punya agenda 'khusus' yang dilakukan dua bulan sekali. Kita namakan BARBEK alias Barang Bekas... Jadi gini nih, dulu remaja masjid kami punya kendala dalam hal DANA untuk menyelenggarakn kegiatan. Akhirnya, ada ide bagus dari seorang senior (wushh) untuk mengadakan kegiatan semacam ini. Di kegiatan ini, kita mengumpulkan barang-barang bekas dari warga sekitar masjid atau lingkungan RW. Nah, barang bekas yang kita kumpulkan, kita sortir, lalu dijual deh. Alhamdulillaah, hasilnya lumayan. Tertarik 'cari' dana dengan cara semacam ini? Selamat mencoba semoga berhasil! Sssstttt, cara semacam ini efektif banget untuk kaderisasi remaja masjid!







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Patutkah Mereka Dipersalahkan? sebuah renungan anggapan miris saat ini

Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan kekuatan cinta inilah duri dalam mawar berubah menjadi pakuan kehidupan. Dengan kelemahan hati itulah melati dengan wangi yang semerbak menjadi tumpukan sampah tak berarti. Belakangan ini saya merasakan atmosfer yang berbeda. Di tempat kedua saya dalam menjalani tarbiyah (baca:pendidikan) ini. Warnanya seakan menjadi pucat pasi setelah kuning bahkan merah! Semangat yang awalnya menjadi titian saya untuk berpijak lebih lanjut, tapi kini menjadi suram untuk berlanjut. Apa sih yang membuat mereka seperti ini? Mengapa harus mengurusi masalah ini sedangkan masih ada permasalahan lain yang lebih membelit. Mengapa harus mencari-cari "kesalahan" yang sebenarnya bukan kesalahan tapi justru membiarkan kesalahan yang dianggap ''kebenaran''? Untukmu wahai muballighot, biarkanlah permasalahan yang membelit dirimu adalah bagian dari pengujian imanmu. Ujian yang akan membuat akhir hidup lebih indah tuk dikenang. Tetaplah berjuang uk...