Langsung ke konten utama

Gregor Mendel

Siapa yang tidak mengenal Gregor Mendel atau lebih dikenal dengan Mendel? Sosok ilmuwan penemu teori genetika inilah yang selama ini kita kenal dengan percobaan Pisum sativum-nya.

Mendel tidak mendapatkan nilai baik pada pelajaran matematika dan fisika. Namun ia mampu menemukan riset yang membuat pelajaran genetika penuh dengan angka, huruf atau simbol.

Siapa yang tahu, bahwa kerja keras Mendel untuk penemuan risetnya membutuhkan waktu 40 tahun untuk diakui dunia. Lekas setelah tujuh tahun lamanya melakukan riset tanaman ercis, ia mempublikasikan karyanya. Tak seorang pun yang menghargai dan menganggap penting karyanya hingga 40 tahun kemudian. Dan hingga saat ini, karyanya masih menjadi lembaran penting dalam buku genetika.

Jadi, ketika karya kita tidak dihargai oleh orang lain, apakah kita akan berhenti untuk berkarya? Tunggu saja, hingga karya yang kita hasilkan dengan segala jerih payah akan menjadi amalan jariyah kita. Tabungan abadi di masa depan, insyaAlloh.


Terinspirasi dari Buku Genetika karya Ir. Suryo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Patutkah Mereka Dipersalahkan? sebuah renungan anggapan miris saat ini

Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan kekuatan cinta inilah duri dalam mawar berubah menjadi pakuan kehidupan. Dengan kelemahan hati itulah melati dengan wangi yang semerbak menjadi tumpukan sampah tak berarti. Belakangan ini saya merasakan atmosfer yang berbeda. Di tempat kedua saya dalam menjalani tarbiyah (baca:pendidikan) ini. Warnanya seakan menjadi pucat pasi setelah kuning bahkan merah! Semangat yang awalnya menjadi titian saya untuk berpijak lebih lanjut, tapi kini menjadi suram untuk berlanjut. Apa sih yang membuat mereka seperti ini? Mengapa harus mengurusi masalah ini sedangkan masih ada permasalahan lain yang lebih membelit. Mengapa harus mencari-cari "kesalahan" yang sebenarnya bukan kesalahan tapi justru membiarkan kesalahan yang dianggap ''kebenaran''? Untukmu wahai muballighot, biarkanlah permasalahan yang membelit dirimu adalah bagian dari pengujian imanmu. Ujian yang akan membuat akhir hidup lebih indah tuk dikenang. Tetaplah berjuang uk...