Langsung ke konten utama

Antara UKT dan BIDIK MISI

Ada fenomena yang menarik di kampus saya. Jika banyak orang berlomba-lomba buat dapet bidikmisi, di kampus saya gak perlu nangis berlumuran darah untuk dapet bidikmisi. Cukup bermodalkan yakin pada diri bahwa kita masuk ke kriteria bidikmisi, serrrrrr jadilah bidikmisi ada di tangan (tentu tetep pake syarat yang berlaku, gak asal dapet). Hal itu bisa terjadi karena kuota bidikmisi di kampus saya banyak banget, istilahnya "turah-turah" alias "sisa-sisa".

Tidak dipungkiri, ada perasaan iri dari pembayar UKT (istilah untuk mahasiswa yang bukan bidikmisi)  pada mahasiswa yang mendapat bidik misi. UKT sendiri adalah Uang Kuliah Tunggal dimana mahasiswa "tinggal" membayar setiap semester dengan nominal yang sama tanpa ada uang muka di semester pertama. Jika di fakultas saya, pembayar UKT harus membayar Rp5.300.000,- tiap semester sedangkan bidikmisi gratis.

Sebagai salah seorang pembayar UKT, saya sih gak merasa iri-iri amat. Justru saya bersyukur saja, banyak calon-calon pemimpin negeri ini yang bisa menikmati bangku kuliah, alhamdulillaah. Tapi, disisi lain saya juga sangat prihatin jika program beasiswa bidikmisi ini salah sasaran.

Sebagai anak yang baik, saya sering ngobrol sama ibu tentang apa saja (termasuk cinta haha --> ibu saya tahu siapa yang saya suka haha #plak). Pernah saya bilang gini sama ibu pake bahasa jawa (karena saya pelestari budaya haha), "Bu, anak bidikmisi enak banget yaa. Masak aku tiap kuliah bawa bekal makanan biar ngirit ehh anak bidikmisi makan di SS". Lalu ibu saya menjawab "Ya nggak papa, itu namanya kamu prihatin. Yang penting kan kuliah yang bener". Setelah itu saya gak tega kalau sampai gak belajar, ahh terlalu mengharukan.

Pernah suatu hari temen baik saya ngabarin kalau dia tiba-tiba dapat bidikmisi, kontras dia langsung ngomong "Aku kan nggak miskin". ---emang yang terima bidikmisi harus misikin ya? *tiba-tiba pikiran ini menggelayut di otak saya---. Ceritanya, temenku yang cantik itu ayahnya kerja di UGM, nah beasiswa karyawan dialihkan jadi beasiswa bidikmisi. Lucunya lagi nih, temenku ini harus ngumpulin banyak syarat-syarat termasuk surat keterangan miskin dari RT/RW. Trus tak tanyain "La yang minta surat keterangan miskin kamu apa bapakmu?" Temenku jawab "Bapakku, ya agak nggak enak gitu.". Tapi lumayan lah, bapaknya sekretaris RW haha...

Ada cerita lucu lagi nih masih soal bidikmisi. Nggak papa lah tak ceritain, tapi ntar nek dia malah kena masalah gimana? Ya udah deh nggak usah aku ceritain kasihannnnnnnn. Intinya uang bidikmisi tidak digunakan dengan baik, itu saja, malah buat les bimbel persiapan sbmptn tahun 2014  #eh

Oya, kalau nggak salah penerima bidikmisi dapat uang bulanan sebesar 600ribu rupiah, istilahnya nrima gaji hehe. Buat anak kos, rata-rata sewa kos 250-500rb per bulan. Jadi masih meng-cover buat sewa tempat kos, tapi makannya nombok sendiri hehe. Kalau yang tinggal di Jogja ya enak, satu semester kan berarti dapet Rp3.600.000,- lumayan bisa beli tab. Tapi yang dari luar kota biasanya ada tambahan uang transport.

Tapi mungkin saya harus patut bersyukur, nggak dapet bidikmisi bikin saya tambah semangat buat belajar dan cari duit. Kata ibu saya, "Belajar yang rajin, semoga bisa dapat beasiswa yang lebih baik." hehe. Dan tentunya bisnis tetap harus jalan biar kayak rasulullooh hehe :)

Buat para penerima bidikmisi, jangan kecewakan kami yang tidak menerima bidikmisi yaa. Pokoknya kalian harus jadi mahasiswa yang baik, prestatif, dan pemimpin negeri yang baik kelak. Saya selalu berdoa, semoga mahasiswa-mahasiswa Indonesia adalah generasi bangsa yang baik, nggak korupsi, dan nggak lupa sholat ;)

Oke, saya tutup dengan kutipan lagu dari edcoustic yakk

look inside.. inside your heart 
you see the light of you will never be apart 
thats your dream, the make it true 
and you can count on me in every step you do 

keep your dream in your way 
never stop to learn and learn 
take this song beside you 
to realize that you can fly 

whatever in your dream 
whatever in your mind 
it doesn''t matter if you fail, it's OK 

whatever they will say 
and make you feel despair and cry 
don't be sad, coz I'm here for you


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.