Langsung ke konten utama

Setiap Manusia adalah Pemenang!

Tidak pernah menang dalam berbagai perlombaan, bahkan tidak pernah memikirkan akan membeli lemari piala di rumah bukanlah gerbang menuju pesimistic teman... Hakikat setiap manusia adalah menjadi seorang pemenang. Tak percaya?
Jika memang hari ini engkau tidak menyimpan piala-piala dan penghargaan, bukan berarti engkau bukan seorang pemenang. Lihatlah dirimu, tidakkah engkau menyadari bahwa Alloh menakdirkan engkau sebagai seorang pemenang?
Ah, masih tidak percaya?
Sekarang, berapa umurmu? Andaikan saja sekarang umurmu hampir mendekati 20. Itu artinya 20 tahun yang lalu engkau sudah ditakdirkan untuk menjadi seorang pemenang.
Masih bingung?
Ayolah berpikir...
KAU mengalahkan 60-100 juta sel sperma yang menuju rahim ibumu. Sedangkan kompetisi yang baru-baru ini kamu ikuti, berapa peserta yang ikut? Jutaan sperma yang engkau kalahkan itu butuh perjuangan mamennn! Hanya beberapa juta sperma saja  yang berhasil menerobos saluran heliks di dalam mulut serviks, dan itu termasuk dirimu. Ketika memasuki tuba falopi, maka semakin banyak sperma yang kalah! Dan yang mencapai inti ovum hanya seorang, ya... itu kamu.
Sekarang percaya kan?

If you believe Alloh, you will reach everything.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.

Patutkah Mereka Dipersalahkan? sebuah renungan anggapan miris saat ini

Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan kekuatan cinta inilah duri dalam mawar berubah menjadi pakuan kehidupan. Dengan kelemahan hati itulah melati dengan wangi yang semerbak menjadi tumpukan sampah tak berarti. Belakangan ini saya merasakan atmosfer yang berbeda. Di tempat kedua saya dalam menjalani tarbiyah (baca:pendidikan) ini. Warnanya seakan menjadi pucat pasi setelah kuning bahkan merah! Semangat yang awalnya menjadi titian saya untuk berpijak lebih lanjut, tapi kini menjadi suram untuk berlanjut. Apa sih yang membuat mereka seperti ini? Mengapa harus mengurusi masalah ini sedangkan masih ada permasalahan lain yang lebih membelit. Mengapa harus mencari-cari "kesalahan" yang sebenarnya bukan kesalahan tapi justru membiarkan kesalahan yang dianggap ''kebenaran''? Untukmu wahai muballighot, biarkanlah permasalahan yang membelit dirimu adalah bagian dari pengujian imanmu. Ujian yang akan membuat akhir hidup lebih indah tuk dikenang. Tetaplah berjuang uk...