Langsung ke konten utama

Mengapa Tidak Memilih Pertanian?




Hai, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan senantiasa optimis!
Perkenalkan, saya mahasiswa Fakultas Pertanian di salah satu universitas di Yogyakarta. Jurusan saya hanya ada dua di Indonesia, silahkan tebak jurusan apa yang saya ambil :)
Well, menentukan jurusan memang tidak mudah teman. Butuh kematangan dalam berpikir, emosi yang stabil, dan kesesuaian dengan "signal" dari Tuhan. Because your choice is your future..
Tidak khayal jika teman-teman memilih jurusan yang paling baik dipandang orang, jurusan yang mampu membuat orang lain berkata "Wow, keren banget kamu bisa masuk jurusan itu.". Tapi tidak semua orang punya niat seperti itu, ada banyak orang yang masuk Fakultas Kedokteran (Pendidikan Dokter) dan Fakultas Kedokteran Gigi misalnya, berniatan untuk menjadi seorang dokter yang baik dan dermawan untuk memberikan pelayanan medis terbaik siapapun pasiennya. Selain dunia medis, Fakultas Teknik juga menjadi incaran banyak orang, saya bersyukur karena merekalah masa depan Indonesia akan lebih baik di bidang ipteknya.

Namun apa dikata, kemampuan setiap orang berbeda-beda. Mungkin bagi teman-teman yang merasa tidak mampu untuk masuk Fakultas Kedokteran atau Fakultas Teknik memilih jalan lain. Dengan perasaan sedih berkata, "Ya sudahlah, aku masuk ke jurusan yang passing gradenya rendah"..
Hei, mengapa harus seperti itu?
Sekarang coba deh, presiden Indonesia sekarang lulusan fakultas mana? Gubernur Jakarta yang lagi ngetren lulusan mana?
Masih ada banyak jalan kawan...
Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah berpidato dalam peletakan batu pertama pembangunan kampus IPB, bacalah dan dengarkan baik-baik
“Aku bertanja kepadamu: sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, mala-petaka, dalam waktu jang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan, sedangkan soal persediaan makanan rakjat ini bagi kita adalah soal hidup atau mati, kenapa dari kalangan-kalanganmu? Kenapa buat tahun 1951/1952 jang mendaftarkan diri sebagai mahasiswa fakultet pertanian hanja 120 orang, dan bagi fakultet kedokteran chewan hanya 7 orang? Tidak, pemuda-pemudiku, studie ilmu pertanian dan ilmu perchewanan tidak kurang penting dari studie lain-lain, tidak kurang memuaskan djiwa yang bertjita-tjita dan pada studie jang lain-lain. Tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “tjampakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar-besaran, setjara radikal dan revolusioner,kita akan mengalami malapetaka!”
Miris sekali... Dan tahukan teman-teman, sesaat setelah Bung Karno berpidato yang beliau beri judul "Soal Hidup atau Mati", banyak orang tua yang kemudian mendaftarkan anak-anaknya ke Fakultas Pertanian dan Kedokteran Hewan. Pidato yang tentu saja sangat mengguncang nurani setiap jiwa.
Namun kenyataannya, peristiwa itu berulang lagi. Banyak orang tua yang gengsi menyekolahkan anak-anaknya ke Fakultas Pertanian atau mungkin teman-teman sendiri gengsi jika masuk Fakultas Pertanian? Semoga tidak, karena masuk Fakultas Pertanian berarti telah menjalankan amanat para pendiri negeri untuk mewujudkan cita-cita negeri kita...
Nah, sering kah teman-teman mendengar atau membaca berita bahwa Indonesia impor bahan pangan? Bahkan banyak orang yang mencaci pemerintah karena pemerintah harus mengimpor bahan pangan atau bahkan teman-teman juga ikut mencaci maki? Naudzubillaah. Impor memang dibutuhkan Indonesia saat ini teman, Indonesia bukanlah negara yang iklimnya mendukung penanaman gandum, sedangkan banyak diantara teman-teman yang ogah makan singkong, maunya makan ROTI!
Coba lihat lagi pidato pak Soekarno di baris terakhir
Tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “tjampakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar-besaran, setjara radikal dan revolusioner,kita akan mengalami malapetaka!”
Sekarang sudah terbukti kan? Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di Indonesia membuat kebutuhan pangan semakin banyak pula. Dahulu, di jaman pemerintahan Soekarno memang persediaan beras dalam negeri masih mencukupi karena penduduknya masih sekitar 75.000.000 jiwa, sekarang 250.000.000 jiwa!
Indonesia butuh teman-teman semua! Teman-teman yang cerdas dengan solusi briliannya, teman-teman yang mampu membangkitkan dunia pertanian Indonesia, Indonesia butuh itu!
Kau tahu mengapa saya menulis ini?
Karena PERTANIAN adalah HIDUP MATINYA suatu BANGSA! Begitu kata Pak Soekarno...


Baca pidato beliau lebih lanjut di http://seafast.ipb.ac.id/article/Pidato-Bung-Karno_Peletakan-Batu-Pertama.pdf
Silahkan lihat di link ini Rekap Peminat, Diterima dan Registrasi TA 2012 Jenjang Sarjana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.