Langsung ke konten utama

Rezeki implisit

Akhir-akhir ini saya melupakan sebuah hal yang sangat penting. Sayangnya, saya baru menyadari ini setelah keadaan saya seperti ini.
Rezeki, jodoh dan kematian telah digariskan Alloh. Sebagai manusia, kita hanya dituntut untuk selalu berdoa dan berusaha.
Rezeki? Terkadang kita hanya berpikir bahwa rezeki hanyalah berwujud harta benda. Saat kita merasa cukup dengan harta benda yang kita miliki, permohonan rezeki kepada-Nya justru semakin pudar Seakan-akan nikmat rezeki hanyalah harta benda yang kasat mata. Lantas, pantaskah kita tak berdoa hanya karena harta benda kita sudah cukup?
Sejatinya rezeki tidak sebatas dengan harta benda. Bagaimana jika hari ini kita melihat saudara kita yang terbaring sakit sedangkan diri kita masih mampu berjalan tegak? Bagaimana jika hati kita bergejolak karena rasa ketentraman telah dihilangkan?
Sungguh manusia sangat ingkar ketika sehat ia tak berdoa pada Allah agar ia tetap sehat.
Sungguh manusia sangatlah hina, saat hatinya tenang dan tentram, ia tidak berdzikir kepada-Nya.
Ya Alloh, ampuni hamba yang tak tahu balas terimakasih...
Ampuni hamba yang tak mensyukuri nikmat-Mu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.