Langsung ke konten utama

SEMANGAT BERMUHAMMADIYAH

“Mengapa engkau begitu bersemangat saat mendirikan rumahmu agar cepat selesai, sedangkan gedung untuk keperluan persyarikatan Muhammadiyah tidak engkau perhatikan dan tidak segera diselesaikan?” (pesan KH. Ahmad Dahlan)
Sebuah pertanyaan yang begitu menggelitik, menghentak dan menggedor-gedor sensitifitas kemuhammadiyah bagi kita yang mengaku anggota, kader, atau pimpinan Muhammadiyah. Sebuah pertanyaan yang jika kita mau jujur sangatlah relevan dengan realita Muhammadiyah saat ini. Dan Sebuah pertanyaan yang menunjukkan kekhawatiran KH. Ahmad Dahlan akan hilangnya sensitifitas pada perjuangan Muhammadiyah, karena dikalahkan oleh kepentingan pribadi.
Lewat pertanyaan diatas KHA. Dahlan ingin menegur para pejuang Muhammadiyah yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada perjuangan Muhammadiyah, yang dalam hal ini dieksplisitkan dalam masalah gedung. Jika kita lihat sekarang sepertinya gejala diatas sudah mulai atau bahkan mungkin tumbuh subur dalam persyarikatan Muhammadiyah. Lihat saja betapa kantor sekretariat, gedung-gedung Muhammadiyah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Ada yang kelihatan kotor, seadanya, semrawut, tidak tertata, sumpek, sepi tanpa penghuni, dan tidak layak menjadi sebuah gedung dakwah. Disisi lain kita bisa melihat rumah-rumah warga Muhammadiyah  begitu megah, bersih, rapi, dan wangi. Hal ini yang –mungkin- menjadikan pimpinan Muhammadiyah sekarang lebih betah dirumah ketimbang sekali-kali mengunjungi kantor/sekretariat.
Jika kita telisik lebih dalam lagi ada hal yang lebih parah, dimana banyak struktur pimpinan yang tidak punya sekretariat. Betapa banyak Pimpinan Ranting tidak punya kantor (sekretariat), sehingga sekretariat ranting bergabung dirumah ketua ranting, padahal umur ranting tersebut sudah puluhan tahun. Hal Ini menjadikan alamat ranting selalu berpindah-pindah tergantung ketua terpilih yang akibatnya terjadi kesulitan koordinasi dakwah dan koordinasi organisai. Sehingga tidak aneh ketika data sekretariat ranting selalu usang setiap lima tahun sekali.
Tidak hanya pimpinan ranting, pimpinan setingkat cabang bahkan daerah banyak yang memiliki sekretariat yang hanya menyempil dipojok sebuah bangunan Amal Usaha Muhammadiyah yang begitu megah. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan, oleh karena itu melalui pertanyaan diatas KH Ahmad Dahlan sadar betul betapa pentingnya gedung Muhammadiyah sebagai pusat kegiatan, koordinasi, diskusi, dan musyawarah para pimpinan dalam memikirkan kemajuan ummat.
Akhirnya, spirit beramal yang di hembuskan KH Ahmad Dahlan kiranya menjadikan kita lebih bersemangat Ber-Muhammadiyah. Rasa malu kita tanamkan dalam diri kita  apabila rumah kita lebih bagus, megah sedangkan gedung Muhammadiyah, sekratariat Muhammadiyah, Mushola Muhammadiyah memprihatinkan. Tetap Semangat !!! (ARF)

taken from http://mpkpwmdiy.com/2012/05/30/semangat-bermuhammadiyah/#more-115

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Celupkan Jarimu Ke Air Lautan (Taufiq Ismail)

Bertanya seseorang pada junjungan kita; Wahai Rasulullah tercinta Bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti Menjawab Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam; Celupkan jarimu ke air lautan Air yang menetes dari ujung jarimu Itulah dunia seisinya Air yang selebihnya di lautan Air yang seluruh di samudra Itulah akhirat nanti Wahai alangkah kecil arti dunia Wahai alangkah kerdil arti dunia Wahai alangkah remeh arti dunia Wahai alangkah wahai Tak berartinya dunia Yang mengejar akhirat Akan mendapatkan akhirat dan dunia Yang mengejar dunia Cuma mendapat dunia

Komik Anti Pacaran

Ini komik recommended banget! Baca aja pasti semakin mantep buat nggak pacaran, yang udah terlanjur masih ada kesempatan kok untuk memperbaiki diri :) Taken from  http://www.ngomik.com/chapter/20536/masihkah-ingin-pacaran/read?page=1 Klik gambar untuk memperbesar.